Perusahaan perkapalan sama seperti perusahaan berbadan hukum di Indonesia yang wajib memiliki struktur organisasi. Sehingga sejak awal dibuat struktur organisasi kapal yang mendukung operasional perusahaan perakapalan.
Masing-masing orang akan diberikan satuan tugas lengkap sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Namun, tidak sembarang orang dapat bergabung dalam struktur organisasi kapal karena mewajibkan standar kompetensi sumber daya manusia tertentu.
Selain itu, dibutuhkan jugaa alat-alat penunjang keselamatan untuk kru kapal. Apalagi saat berlayar ada kemungkinan kapal berada pada keadaan darurat, bertabrakan, hingga tenggelam. Mari simak penjelasan di bawah ini.
Baca juga : Macam-macam Peralatan Kapal
Struktur Organisasi Kapal
Keselamatan kru kapal dan penumpang merupakan hal utama yang dijaga selama pelayaran berlangsung. Oleh karenanya, masing-masing kru kapal memegang peranan tersendiri. Umumnya struktur organisasi kapal di Indonesia terbagi sebagai berikut.
1. Struktur Organisasi Kapal Ahli Nautika
Suatu profesi yang diduduki sumber daya yang mengikuti jurusan pendidikan khusus. Ahli nautika haruslah orang-orang yang berkompeten dan ahli pada Departemen Dek.
2. Struktur Organisasi Kapal Ahli Tehnik
Ahli tehnik merupakan profesi yang memerlukan kompetensi khusus pada bidang Departemen Mesin. Selain itu, ahli tehnik juga terbagi atas perwira dan rating. Tanggung jawab utama dalam pelayaran dipegang oleh Captain Kapal atau Nahkoda. Jadi, Captai Kapal harus memiliki izin dan melakukan koordinasi kru awak.
3. Struktur Organisasi Kapal Departemen Dek
Departemen dek kapal terdiri atas:
- Captain atau Nakhoda yaitu pemimpin kapal sekaligus penanggung jawab ketika kapal berlayar hingga berlabuh.
- Mualim I atau Chief Officer bertugas mengatur muatan barang dan penumpang, termasuk meninjau persediaan air tawar dan mengatur arah navigasi,
- Mualim 2 atau Second Office bertugas membuat jalur rute dan membaca peta pelayaran untuk mengatur arah navigasi,
- Mualim 3 atau Third Officer bertugas mengatur, memeriksa, memelihara semua alat-alat keselamatan kapal dan pengaturan arah navigasi,
- Markonis atau Radio Officer bertugas sebagai operator radio dan komunikasi kapal. Serta memiliki tanggung jawab untuk menjaga keselamatan kapal dari kondisi darurat yakni terhempas badai, tabrakan, dan karam.
4. Struktur Organisasi Kapal Departemen Mesin
Ada bagian khusus untuk menangani mesin yang dinamakan departemen mesin, terdiri atas:
- Kepala Kamar Mesin (KKM) atau Chief Engineer, pimpinan yang bertanggung jawab untuk memastikan performa mesin kapal sebelum dan selama pelayaran. Seperti mesin induk, mesin crane, mesin bantu, mesin kemudi, mesin jangkar, mesin pompa, dan mesin sekoci,
- Masinis 1 atau First Engineer bertanggung jawab atas operasional mesin induk,
- Masinis 2 atau Second Engineer bertanggung jawab atas seluruh operasional mesin bantu,
- Masinis 3 atau Third Enginer bertanggung jawab terhadap semua mesin pompa,
- Juru Listrik atau Electricion bertanggung jawab terhadap semua penggunaan mesin bertenaga listrik dan penyediaan tenaga cadangan,
- Juru minyak akan membantu Engineer bekerja.
5. Struktur Organisasi Kapal Ratings (Bawahan)
Ratings disebut juga sebagai bawahan merupakan golongan SDM bekerja di bagian dek, strukturnya sebagai berikut:
Bagian dek :
- Boatswain adalah kepala kerja ratings
- Able Bodied Seaman (Jurumudi)
- Ordinary Seaman (Sailor)
- Juru pompa (Pumpmanu), ditemukan khusus dalam kapal tanker yang bertugas mengangkut cairan
Bagian mesin:
- Mandor adalah kepala kerja Oiler dan Wiper
- Fitter (Jurus Las)
- Oiler (Juru Minyak)
- Wiper
Bagian Dapur:
- Juru masak, bertanggung jawab menyediaan makanan. Mulai dari memasak, menu makanan dan menyiapkan persediaan makanan.
- Mess boy membantu juru masak bekerja di dapur kapal
Alat Keselamatan Kerja Kru Kapal
Para kru biasanya menggunakan alat keselamatan kerja selama melakukan aktivitas diatas kapal. Pasalnya, perusahaan mewajibkan kru menerapkan prosedur keamanan pribadi selama bekerja. Berikut ini alat-alat keselamatan kru kapal:
- Pakaian pelindung (Boiler Suit) untuk melindungi tubuh kru kapal dari bahan berbahaya. Seperti air, minyak panas, percikan las, dan lainnya.
- Helmet untuk pelindung kepala, biasanya terbuat dari bahan plastik keras. Selain itu, helmet yang digunakan harus sesuai standar.
- Safety Shoes terbuat dari logam keras dengan bobot cukup berat. Manfaatnya agar kru kapal tidak terluka selama berada diatas kapal.
- Hand safety atau sarung tangan dari bahan tebal dan anti api. Kegunaannya untuk melindungi tangan dari bahan kimia dan suhu panas.
- Goggles atau pelindung mata sangat dibutuhkan karena masing-masing kru kapal dapat mengalami cidera mata. Terutama SDM yang melakukan pengelasan membutuhkan goggles khusus las.
- Plug pada ruang mesin kapal menghasilkan suara 110-120 db. Berfungsi untuk menstabilkan suara mesin agar aman didengar oleh telinga manusia.
- Safety harness untuk operator yang mengoperasikan kapal.
- Face mask sebagai pelindung wajah ketika SDM melakukan aktivitas di permukaan insulasi, pengecetan, pembersihan karbon atau partikel berbahaya. Face mask yang digunakan berupa perisai wajah untuk melindungi dari partikel berbahaya.
- Chemical suit digunakan kru kapal yang berhadapan dengan bahan-bahan kimia berbahaya.
- Welding perisai digunakan juru las yang berbentuknya topeng. Bahan pembuatannya dari logam dan kaca tebal untuk melindungi mata