Penyebab Kecelakaan Kapal Laut dan Alat Penyelamatnya

Penyebab Kecelakaan Kapal Laut dan Alat-alat Penyelamat

Meskipun kapal laut terlihat megah dan tahan badai tetapi dapat hancur karena beberapa faktor tertentu. Seperti faktor gelombang dan angin yang seringkali menjadi penyebab kecelakaan kapal. Untuk meminimalisir kecelakaan kapal maka dibawa pula alat-alat penyelamatan kapal.

Sehingga diharapkan dapat mencegah adanya korban jiwa hingga meminta pertolongan dari kapal lainnya. Anda juga wajib mengenali penyebab kecelakaan kapal tersebut guna menghindarinya. Simak penjelasan dibawah ini!

5 Penyebab Kecelakaan Kapal Laut

Banyak insiden kapal kecelakaan saat berlayar yang tidak disangka-sangka. Bahkan, kecelakaan tersebut dialami oleh kapal bermuatan besar dan tergolong kuat. Disinilah Anda dapat belajar apa saja yang menyebabkan kecelakaan kapal dapat terjadi.

1. Penyebab Kecelakaan Kapal Karena Kondisi Cuaca

Faktor pertama disebabkan oleh kondisi cuaca saat tengah berlayar di laut. Kondisi cuaca juga mempengaruhi gelombang tinggi dan ombak yang seringkali menghambat pelayaran kapal. Banyak kecelakaan terjadi karena kapal diterjang kondisi cuaca yang buruk.

2. Penyebab Kecelakaan Kapal Karena Kondisi Kapal

Sebelum kapal berlayar, kru kapal biasanya mengecek kondisi kapal secara keseluruhan. Disamping itu, kapal harus memperoleh sertifikasi laik jalan sebelum berlayar. Kondisi lambung kapal, kondisi mesin, sampai dengan sistem navigasi harus dalam kondisi stabil dan prima.

Sehingga keselamatan saat kapal berlayar dapat terjamin. Apabila kondis kapal buruk biasanya dilakukan penundaan pelayaran.

3. Penyebab Kecelakaan Kapal Karena Skill Nakhoda

Skill nahkoda sangat dibutuhkan selama kapal berlayar dilautan hingga berlabuh di pelabuhan. Apabila skill nahkoda kurang mumpuni dapat menyebabkan human error. Apalagi kendali kapal dipegang oleh nahkoda. Untuk itu nahkoda yang mengemudikan kapal harus dapat mengatasi masalah kapal dan menghindari kecelakaan.

4. Penyebab Kecelakaan Kapal Karena Pengelolaan Lalu Lintas Laut

Berdasarkan doktrin dari Dr. Eng Trika Pitana, ST, M.Sc, yang merupakan pakar transportasi laut di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyebutkan pennyebab kecelakaan kapal.
Salah satunya karena pengelolaan lalu lintas laut kurang maksimal. Terutama jalur lintasan perairan yang begitu padat seringkali mengakibatkan kecelakaan antar kapal.

5. Penyebab Kecelakaan Kapal Karena Equipment Error

Equipment error dapat menjadi faktor penyebab kecelakaan. Jadi, selama kapal berlayar harus dibekali dengan piranti komunikasi yang berfungsi dengan baik. Sehingga komunikasi antar bridge to bridge dapat berjalan lancar. Serta tidak menimbulkan kesalahpahaman atar kapal maupun kapal dengan petugas yang ada di daratan.

Baca juga : Macam-macam Peralatan Kapal

Alat-alat Penyelamatan Kapal Laut

Kapal laut hampir tenggelam
(foto ; radarlampung.com)

Kru kapal juga memeriksa alat-alat penyelamatan saat kapal akan berlayar. Sehingga meminimalisir korban jiwa apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Berikut alat-alat penyelamatan kapal yang wajib ada.

1. Sekoci penyelamat (Life Boat)

Sekoci penyelamat atau life boat berfungsi untuk menyelamatkan penumpang dan awak kapal saat kapal berada pada kondisi darurat. Bentuk sekoci berupa perahu kecil yang terdapat di bagian kanan dan kiri kapal deck sekoci.

Umumnya kapal barang membawa 2 buah sekoci. Sedangkan kapal penumpang atau kapal pesiar membawa minimal 12 sekoci. Bahan pembuatan sekoci cukup beragam seperti terbuat dari kayu, serat fiber, dan logam. Masing-masing sekoci juga dilengkapi perlengkapan keselamatan jiwa. Contohnya minuman, makanan, obat, dan alat pencari bantuan.

2. Pelampung Penolong Berbentuk Cincin (Ring Life Buoys)

Pelampung penolong dan life jacket juga harus dipastikan ada saat kapal berlayar. Kegunaan alat-alat ini untuk membuat orang mengapung diatas air. Bentuk life buoys seperti ban mobil berukuran besar. Warna pelampung penolong juga dibuat mencolok untuk menarik perhatian dan mudah dikenali kapal lain.

3. Jaket Penolong (Life Jackets)

Menyoal bentuk jaket penolong atau life jacket berupa pakaian yang dapat diisi angin. Biasanya dimanfaatkan saat kapal dalam kondisi darurat digunakan agar orang-orang mengapung diatas laut. Warna jaket penolong mencolok agar menarik perhatian dan dilengkapi dengan peluit.

4. Rakit Penolong Tiup (Inflatable Liferaft)

Rakit penolong memiliki dua tipe yakni rakit kaku dan rakit tiup. Biasanya penggunaan yang diutamakan adalah rakit kaku. Apabila gagal diturunkan maka menggunakan rakit tiup. Biasanya rakit penolong dilengkapi penutup khusus yang melindungi penumpang selama berada didalamnya.

Rata-rata warna rakit mencolok seperti jingga atau merah. Saat ini tengah dikembangkan rakit berbentuk kapsul agar memuat kapasitas penumpang besar. Rakit penolong juga dibekali dengan obat-obatan, makanan, minuman, dan alat penarik perhatian. Adapun kapasitas pengangkutan penumpang dalam rakit penolong maksimal 25 orang.

5. Pelempar Tali Penolong (Line Throwing Apparatus)

Pelempar tali penolong berfungsi sebagai alat penghubung antara survivor dan penolong agar mudah mendekat. Namun, seringkali digunakan untuk fungsi lain. Biasanya panjang tali tersebut minimal 230 meter.

6. Media Pelindung Panas (Thermal Protective Aid)

Berfungsi untuk melindungi tubuh saat tubuh penumpang mengalami kenaikan suhu. Media pelindung panas wajib dibawa agar menghindari terjadinya hipotermia.

7. Isyarat Asap (Pyrotechnis)

Isyarat asap biasanya digunakan untuk mengirimkan sinyal bahaya oleh survivor. Isyarat kapal hanya dapat dilihat saat siang hari karena mengeluarkan asap apung. Sedangkan ketika malam hari menggunakan isyarat obor tangan atau obor parasut.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *